7 Alasan Primrose Octopath Traveler Adalah Salah Satu Karakter Terbaik dari Segi Cerita_1
Primrose Octopath Traveler – Bersaing dengan 7 karakter lainnya, Primrose menjadi kandidat karakter terbaik Octopath Traveler berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Octopath Traveler menyajikan game dengan sudut pandang dari 8 karakter utama sesuai dengan namanya, ‘octopath’. Uniknya, huruf inisial dari para karakter utama ini akan membentuk kata ‘octopath’ apabila dideretkan mulai dari Olberic, Cyrus, Tressa, Ophilia, Primrose, Alfyn, Therion, dan H’aanit.
Disebut sebagai perintis tipe game bergrafis HD-2D, Octopath Traveler sukses menuai perhatian dari para penikmat JRPG dengan gameplay yang terinspirasi dari game–game JRPG retro. Sebagai game JRPG, aspek cerita dan lore pasti sangat matang tersajikan di dalamnya, terlebih lagi ini karya Team Asano, sang pengembang serial Bravely Default.
Game besutan Square Enix ini debut pada Juli 2018 silam dan pengaruhnya cukup signifikan dalam industri game di dunia. Terutama bagi para pengembang game RPG yang mulai mengadaptasi grafis HD-2D dalam gameplay-nya, salah satu yang ramai dan paling dinanti yaitu Eiyuden Chronicle.
Daftar isi
Alasan Primrose Octopath Traveler Menjadi Salah Satu Karakter Terbaik
Dengan 8 plot cerita yang berbeda-beda, pemain bebas memilih salah satu karakter untuk memulai lore di dunia Octopath Traveler, Orsterra, dan karakter-karakter lainnya akan bergabung di tengah petualanganmu. Tentu tiap pemain punya favoritnya sendiri. Tapi, kali ini penulis bakal kasih tau kenapa Primrose Azelhart jadi karakter terbaik Octopath Traveler!
1. Backstory yang Simpel namun Menohok
Setiap karakter dalam Octopath Traveler memiliki tema kisah dan aspirasi yang berbeda-beda. Contohnya Tressa, seorang gadis yang berambisi untuk menjadi merchant terbaik se-Orsterra. Cyrus yang merupakan seorang profesor kerajaan menjelajahi Orsterra untuk mencari buku pengetahuan yang dicuri.
Karakter-karakter ini memiliki latar belakang atau backstory yang memotivasi mereka untuk memulai petualangannya. Dari 8 kisah tersebut penulis memilih backstory Primrose sebagai cerita yang paling kuat dan masuk akal untuk menjelaskan hal-hal yang dilakukan Primrose.
Primrose merupakan seorang putri dari darah bangsawan bermarga Azelhart. Ayahnya dibunuh oleh suatu organisasi tanpa alasan yang jelas. Sebagai putri tunggal penerus keluarganya, Primrose bertekad untuk membalaskan kematian ayahnya. Ia memilih menjadi penari di dunia malam Orsterra, karena menurutnya informasi-informasi tersembunyi dan kelam akan lebih mudah didapatkan di dunia malam.
Setelah beberapa chapter, pemain juga akan memahami mengapa ‘penari’ menjadi profesi spesifik yang dipilih oleh Primrose. Pembalasan dendam memang tema yang simpel dalam fiksi, tapi di sini berhasil menjadi justifikasi atas amarah, kekesalan, dan aspirasi yang dimiliki Primrose.
2. Plot yang Menunjukkan Sisi Kelam Dunia Octopath Traveler
Meskipun memiliki awal mula dan fokus cerita yang berbeda-beda, namun kisah 8 karakter utama ini akan bersinggungan dalam satu titik. Semua informasi yang kita dapatkan dari tiap karakter akan menutup plot hole dari satu karakter ke karakter lainnya.
Dalam kisah Primrose, pemain akan disajikan kekelaman yang terjadi di Orsterra yang menurut penulis cukup jarang diangkat oleh game JRPG pada umumnya. Topik-topik seputar korupsi, prostitusi, perbudakan, kekerasan seksual dan kekerasan fisik yang berlangsung di Orsterra dapat ditemui beriringan dengan jalan cerita Primrose. Hal ini membuat narasi pembalasan dendam Primrose menjadi plot paling kelam di antara karakter-karakter lainnya.
3. Plot Twist yang Ciamik
Tiap karakter dalam Octopath Traveler memiliki empat chapter untuk diselesaikan. Terdengar pendek untuk sebuah game JRPG yang biasanya menitikberatkan pada narasi. Namun, dalam empat chapter ini juga kisah para karakter dikemas dengan to-the-point dan tidak bertele-tele. Masing-masing cerita memiliki daya tarik tersendiri dan cara penyampaiannya pun beragam sehingga kita tidak harus menjumpai gameplay yang monoton.
Salah satu daya tariknya yaitu plot twist dalam perjalanan Primrose. Tidak cukup dengan kebencian atas pembunuhan ayahnya, Primrose juga harus menghadapi pengkhianatan yang pahit. Cara penyampaian plot twist ini pun cukup unik dengan menampikan ala-ala pertunjukan teater, menambahkan sentuhan dramatis dari klimaks perjalanan Primrose.
4. Plot yang Tidak Memaksa
Seperti yang penulis sebutkan sebelumnya, akan ada titik di mana kisah-kisah para karakter utama bersinggungan antara satu sama lain. Dari segi penulisan cerita, hal ini akan terdengar ribet dan mungkin akan ada karakter yang mana plotnya hanya menjadi ‘penambal’ bagi plot karakter lain dan terkesan terlalu memaksa.
Hal tersebut tidak berlaku untuk plot Primrose. Informasi yang kita peroleh dari kisah Primrose justru sama pentingnya dengan informasi dalam cerita karakter lainnya, bahkan bersifat koheren dan saling melengkapi.
5. Voice Acting yang Sesuai dengan Karakteristik Primrose
Selain jalan cerita yang oke, sebuah game juga dapat lebih terasa feel-nya apabila dilengkapi dengan voice over dan voice acting yang apik. Laura Post selaku pengisi suara Primrose, yang juga pernah menjadi pengisi suara Kasumi dalam Persona 5 Royal dan Yelan dalam Genshin Impact, berhasil menghidupkan karakter Primrose menjadi nyata.
Melalui suaranya, kita dapat merasakan amarah yang terpendam di balik tiap kata yang terlontar dari mulut Primrose dengan tetap menjaga ketenangan dan keanggunan Primrose yang merupakan seorang penari.
6. Narasi yang Ditujukan untuk Audiens Dewasa
Walau mendapat rating PEGI 12 (tidak untuk di bawah 12 tahun), penulis merasa bahwa kisah Primrose sangat cocok dinikmati oleh pemain yang lebih dewasa. Apalagi, salah satu tujuan game ini mengadaptasi grafis ala-ala JRPG retro yaitu untuk memberikan tribute ke era emas JRPG jaman dahulu. Selain itu kalian mendapatkan kesan nostalgia ke audiens yang sekarang sudah tumbuh dewasa.
Topik-topik yang menunjukkan kelamnya Orsterra juga penulis kira akan lebih tepat untuk dinikmati audiens yang setidaknya sudah berumur 17 tahun ke atas. Dengan menarik audiens dewasa, Octopath Traveler memiliki target audiens yang lebih luas karena tidak hanya untuk pemain muda dan remaja.
7. Skill Bawaan yang Oke
Selain dari segi cerita dan plot, Primrose juga karakter yang oke untuk digunakan dalam gameplay. Menggunakan sistem Job seperti game keluaran Square Enix pada umumnya, Primrose memiliki Job tipe Dancer yang memberikannya buffing skill dan magic tipe dark.
Octopath Traveler juga memasukkan fitur Sub-Job di mana satu karakter dapat dilengkapi dengan dua Job sekaligus. Dengan skill khusus buffing yang ia punya, kita hampir bisa memilih semua tipe sub-job lainnya yang fokus untuk healing atau attacking. Primrose juga memiliki skill sejenis summon NPC yang akan membantumu dalam battle. Hal ini menjadikan Primrose sebagai salah satu karakter dengan build yang oke punya.
Primrose memang memiliki plot cerita yang bagus, tapi bukan berarti yang lain tidak, lho! Alasan-alasan di atas murni pendapat penulis, tentu tiap karakter punya keunikan masing-masing. Lagi pula, semua karakter sama pentingnya untuk menikmati Octopath Traveler dengan sepenuhnya. Oh iya, Octopath Traveler II juga lagi dalam pengembangan untuk dirilis tahun 2023 mendatang.
Baca juga informasi menarik Gamebrott terkait Octopath Traveler, JRPG dan artikel lainnya dari Dimas Ponco. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.