Cdm Gelar Forum Olimpiade, Usung Semangat Kolektif
Chef de Mission (CdM) Indonesia, Anindya Bakrie, menggelar forum Olimpiade. Kontingen Indonesia mengusung ‘Menjaga Semangat Kolektif Menuju Merah Putih Berkibar’.
Anindya menekankan pentingnya buat Indonesia untuk mempertahankan tradisi medali emas. Untuk itu, ia pun menggelar forum dengan menghadirkan Kemenpora, KOI, KONI, hingga federasi cabang olahraga.
Mengambil tempat di Studio TVOne di Kuningan, Jakarta, Senin (25/3/2024), Anindya menegaskan bahwa Indonesia Raya harus kembali berkumandang di Olimpiade Paris 2024. Pada edisi 2020 (2021 di Jepang), Indonesia gagal meraih medali emas.
“Ada semangat yang besar untuk menuju Olimpiade 2024, kami namakan ‘Merah Putih berkibar, Indonesia Raya berkumandang’,” kata Anindya.
“Karena untuk itu terjadi kita perlukan emas, tentu itu bukan muluk-muluk tapi kita ingin mempertahankan tradisi supaya bisa Indonesia Raya terus berkumandang,” ujarnya menambahkan.
Saat ini Indonesia sudah mengamankan setidaknya tujuh tiket ke Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Mereka yang sudah lolos adalah Arif Dwi Pangestu (panahan), Diananda Choirunisa (panahan), Rifda Irfanaluthfi (senam), Fathur Gustafian (menembak), Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing), Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), dan Rio Waida (selancar).
Baca juga: Usaha PBSI Tambah Wakil di Olimpiade 2024 |
Masih ada peluang bertambahnya wakil Indonesia dari cabor lain seperti angkat besi, atletik, renang, panjat tebing, bulutangkis, hingga panahan. Cabor-cabor tersebut masih akan menggelar kualifikasi hingga akhir Juni 2024.
“Kami di CdM tentu berkoordinasi erat dengan NOC karena ada satgas sendiri untuk kualifikasi dan tentu punya persiapan analisa Olimpiade Paris. Pasti harapan setiap insan Indonesia menginginkan (perolehan medali) lebih baik daripada sebelumnya,” tutur Anindya.
Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpesan kepada para atlet untuk mempersiapkan yang terbaik untuk Olimpiade. Jadi ketika menggelanggang nanti, para atlet tidak mempunyai beban dan bisa menampilkan performa terbaik.
“Olimpiade ini menjadi puncak prestasi olahraga dunia, sehingga kita semua elemen-elemen olahraga di Indonesia ini harus bisa disinergikan agar para atlet bertanding tanpa beban,” ucap Okto.
“Jadi jangan ada beban-beban tambahan kepada para atlet, kadang-kadang yang kita tanyakan secara tidak sadar ini menjadi tambahan buat para atlet. Jadi effort kita jangan terlalu berlebihan tapi buat atlet nyaman sehingga dapat menampilkan performa terbaik nanti,” tuturnya.
Selain mengadakan forum untuk mensinergikan antara CdM, Kemenpora, KOI, KONI Pusat, dan federasi-federasi, dalam kesempatan tersebut CdM juga diberikan apresiasi berupa dana tambahan untuk para atlet hingga pelatih yang kini sedang menjalani pelatihan nasional (pelatnas) menuju Olimpiade Paris.
“Dari sisi persiapan, saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada pimpinan induk cabang olahraga, beliau-beliau yang bekerja keras mengantar atlet-atlet untuk bisa lolos Olimpiade,” kata Ketua KONI Marciano Norman.
“Tradisi medali emas selalu didapatkan bulu tangkis, kita lihat bulu tangkis sedang dalam kondisi baik dan diharapkan puncak performanya di Olimpiade Paris nanti. Kemudian panjat tebing beberapa kali pecahkan rekor dunia, panahan juga kondisinya baik, begitu juga angkat besi,” ucapnya.
Sementara Menpora Dito Ariotedjo berharap kontingen Indonesia bisa memberikan kejutan. Apalagi tahun ini merupakan periode akhir dari Presiden Joko Widodo, prestasi membanggakan bisa menjadi kado akhir dari pemerintah.
“Olimpiade tahun ini adalah di tahun terakhir kepemimpinan Presiden Jokowi. Yang pasti kita ingin minimal bertahan, harapannya bisa memberi kejutan. Semoga ini bisa menjadi hadiah yang baik untuk masyarakat dan Presiden Jokowi,” ucap Dito.