Menpora- Bakal Ada Pelayanan Satu Pintu Perizinan Kegiatan Olahraga
Perizinan masih jadi masalah pelik untuk olahraga Indonesia. Oleh karenanya Pemerintah akan memberlakukan metode baru dalam pengurusannya.
Adalah sepakbola yang kerap jadi korban terkait sulitnya perizinan dikeluarkan oleh pihak Kepolisian. Apalagi ketika melibatkan dua tim yang punya rivalitas panas, maka jadwal bisa beberapa kali diubah.
Maka tak jarang laga-laga tersebut akhirnya dihelat tanpa penonton atas alasan keamanan. Padahal kehadiran suporter dibutuhkan tak cuma untuk mendukung tim di lapangan, tapi juga soal pemasukan dari penjualan tiket.
Hal itu rupanya jadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo. Sebab sulitnya perizinan itu tidak cuma terjadi di olahraga, tapi juga sektor lain terutama seni dan pariwisata.
Dalam rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Selasa (1/8/2023), pemerintah akan meluncurkan pelayanan satu pintu berbasis elektronik.
“Kita akan meluncurkan terkait perizinan untuk kegiatan seni dan olahraga jadinya satu pintu. Semua nanti akan bisa diajukan secara elektronik digital jadi mengurangi interaksi antara pelaku usaha penyelenggara kegiatan seni dan olahraga dengan pejabat yang berwenang,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam rilis kepada detikSport.
Baca juga: Menpora Dito Buka Peparpenas Sumsel 2023 |
Dito menjelaskan kebijakan tersebut diambil untuk memastikan para penyelenggara dapat memantau secara langsung perizinan yang diajukan terkait acara yang akan diselenggarakan. Selain itu, kebijakan tersebut juga dinilai akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta efisiensi waktu.
“Ini saya rasa menjadi doa dan juga mimpi dari industri EO karena kita sangat mengetahui selama ini mungkin karena banyaknya perizinan yang harus didapatkan karena yang terkait dengan masyarakat banyak ya setiap kali menyelenggarakan dan sekarang akan kita ciptakan sistem satu pintu terpadu,” papar Dito.
Dito berharap kebijakan ini dapat mendorong olahraga untuk menyelenggarakan sebuah acara dengan lebih mudah dan lebih terukur, sehingga bisa meningkatkan perekonomian. Sebab kegiatan olahraga mayoritas dilakukan oleh anak-anak muda serta para pelaku industri kreatif yang memiliki rentang usia muda dan produktif.
“Jadi controlling-nya bisa kita lakukan sebelum acara itu diselenggarakan karena ini jadi satu pintu dan jadi monitoring-nya itu sangat terpusat. Nanti kita tunggu saja launching resminya. September sudah trial pertama,” paparnya.
Baca juga: Menpora Dito Minta Pastikan Ulang Potensi Medali Asian Games 2023 |